Masa Lalu

Akhirnya aku pulang beberapa minggu lagi, jadi agak kabur tujuan ku pulang yang sebenarnya. Bayangan masa lalu yang berperan penting atas rencana dadakan ini, masa lalu yang masih sulit aku tinggalkan. 

Satu bulan yang lalu aku berubah menjadi seorang yang bersikap seperti anak berumur 5 tahun, teringat mama dan berturut-turut bermimpi tentang beliau. Selain itu aku teringat Baso Mas Gino, di Pasar Anyar Bogor langganan ku dari jaman aku TK, lalu jadi kepingin melintasi jalan itu lagi, berjalan pagi atau sore di depan lapangan sepak bola dekat rumah, aku kepingin beli bubur atau nasi uduk Mak Iwin untuk sarapan. For God-sake aku udah 25 tahun, sedang hamil pula, dan aku masih hidup di dalam kenangan yang sama. Aku si anak cengeng, selalu menangis minta perhatian mama saat aku sakit, aku pingin merasakan baluran Vicks di punggung ku lagi, semua yang biasa mama lakuin saat aku sakit.

Semua terangkum jadi satu, alasan aku meminta sang suami bijak untuk memberi izin untuk aku bisa pulang. Dengan modal minim, dengan keadan hamil, aku membesarkan hati, bahwa kemanapun aku pergi, suami ku tersayang lah rumah ku yang harus ku tuju. Aku rasa aku bisa lebih yakin apa saja tujuan pulang ku yang sebenarnya, karena ini harus sesuatu yang benar-benar penting, paling tidak untuk hati ku.

Comments

Popular posts from this blog

Living Another Life

Please Stop Hurting

Twenty Eight & Not So Great